Kamis, 07 April 2022

Malaysia Akui Reog Budayanya ! Tetangga Masa Gini

 

Malaysia Kembali Akan Klaim Reog Ponorogo Jadi Budayanya, Gini Amat Punya Tetangga!

Malaysia Kembali Akan Klaim Reog Ponorogo Jadi Budayanya, Gini Amat Punya Tetangga!

Kadang dalam kehidupan sosial kita selalu punya kendala. Kayak misalnya punya tetangga yang nyebelin. Bayangkan, misalnya keluarga kita, dari nenek moyang sampe anak cucunya sekarang punya warisan yang tak dimiliki orang lain, eh pas kita mau lisensi kan itu warisan tiba-tiba ada tetangga klaim warisan itu milik dia. Sakit hati gak tuh?

Sama juga dengan kasus kali ini. Baru-baru ini Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhajir Efendi mau mendaftarkan Reog Ponorogo le UNESCO. Eh tiba-tiba kaget dong disana udah ada negara tetangga yang udah duluan daftarin reog versinya, namun sama persis dengan Reog Ponorogo.

Quote:


Siapa lagi kalo bukan negara malaysia. Negara tetangga yang satu ini bahkan gak cuma sekali ini aja klaim budaya kita ya gan. Kemarin-kemarin juga klaim tuh kayak wayang dan rendang.

Sebenarnya banyak kemungkinan dan banyak alasan mengapa malaysia meng-klaim budaya yang ada di indonesia. Ente pasti udah baca kalo tentang itu. Jadi ane cuma mau sedikit mengabarkan ini berita sambil beropini dikit.

Quote:


Jadi mereka klaimnya memang bukan "reog" gitu, tapi barongan malaysia. Nah masalahnya bentuk fisik dan gerakan tarinya persis sama reog kita. Padahal menurut seorang seniman yang juga Wakil Ketua Yayasan Reog, Pak Sodiq bilang kalo reog itu ada di malaysia karena dinawa TKI kesana.

Jadi kalo kasusnya gini apakah pemerintah kita lelet? Sebenarnya pemerintah indo udah mengajukan, tapi ya emang prosesnya gak mudah dan banyak juga budaya lain yang masih antri buat di lisensi kan, copyright, diakui, atau apapun itu.



Permasalahan negara tetanggan begini ya, kalau gak masalah perebutan wilayah ya perebutan budaya. Jadi bagaimana cara agar budaya kita tidak diklaim oleh negara tetangga? yup dengan mendaftarkannya ke unesco. Dan cara simple yg bisa kita lakukan adalah dengan membudayakannya.

Betul gak? Kayak di desa ane tuh selalu tiap minggu, tiap ada hajatan, bahkan tiap ada event di kabupaten selalu jaranan. Itu adalah salah satu cara kita mempertahankan warisan budaya kita. Ane salut sama anak-anak desa ane yang masih mau ikut jaranan, belajar, dan mempertahankan warisan nenek moyang nya.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive